Sebentar lagi orang Tionghoa akan merayakan Imlek. Saat peraraan Imlek, mereka biasanya menghabiskan waktu bersama.
Selain sembahyang bagi mereka yang beragama Buddha dan Konghucu, mereka juga menyantap berbagai makanan khas Imlek bersama keluarga dan kerabat terdekat.
Lantas, apa saja makanan yang suka disantap saat perayaan Imlek? Berikut 6 makanan khas Imlek pavorit yang disukai banyak orang:
- Kue Keranjang
Kue keranjang merupakan salah satu makanan khas Imlek pavorit yang disukai banyak orang.
Kue keranjang yang dikenal dengan bahasa Mandarinnya dengan sebutan nian gao, merupakan berupa kudapan yang bentuknya mirip dodol dan terbuat dari tepung ketan dan gula. Sehingga tidak aneh, kalau banyak orang yang menyebutnya dodol Cina.
Kue keranjang biasanya tidak boleh dimakan karena digunakan untuk sesajian. Kue keranjang baru boleh dimakan setelah malam ke-15 perayaan Imlek atau yang disebut Cap Go Meh.
Kue keranjang atau kue bakul yang satu ini memiliki tekstur kenyal dan manis. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, kue keranjang mempunyai makna keberuntungan dan kemakmuran yang meningkat.
- Kue Mangkuk
Makanan khas Imlek pavorit selanjutnya adalah kue mangkuk. Sama seperti kue keranjang, kue mangkuk juga memiliki tektur yang kenyal. Perbedaannya hanya dari segi tekstur saja, kue keranjang mirip dodol, sedangkan kue mangkuk lebih mirip kue pada umumnya.
Kue mangkuk terbuat dari bahan tepung beras dengan citarasa yang enak dan tampilan yang unik sehingga banyak orang yang menyukainya. Kudapan yang mirip seperti kelopak mekar ini menyimbolkan keberuntungan.
- Kue Lapis Legit
Kue lapis legit juga termasuk salah satu makanan khas Imlek pavorit yang disukai banyak orang.
Sesuai dengan namanya kue berwarna kecokelatan dengan banyak lapisan ini memiliki tekstur yang legit dan rasa yang manis menggoda.
Masyarakat Tionghoa sering memberikan kue lapis legit kepada anggota keluarga, teman, maupun relasi bisnis/kerja. Kue lapis legit sendiri dipercaya sebagai simbol rezeki yang berlapis-lapis.
- Jeruk Mandarin
Selain kudapan, masyarakat Tionghoa juga suka menyiapkan jeruk Mandarin saat merayakan Imlek. Dalam kepercayaan masyarakat China, jeruk Mandarin ini sarat akan makna positif.
Bentuknya yang bulat seperti matahari bermakna kebahagiaan yang menguntungkan. Sedangkan warna oranyenya diidentikan dengan emas sehingga dapat disimbolkan sebagai kebuah keberuntungan.
Masyarakat Tionghoa sering memberikan jeruk Mandarin kepada sanak saudara sebagai bentuk doa kemakmuran dan kebahagiaan.
- Yu Sheng
Yu Sheng merupakan sejenis salad, sajian yang terdiri dari ikan segar seperti salmon atau tuna yang dilengkapi dengan irisan sayur, seperti lobak atau wortel.
Yu sheng akan disantap bersama-sama di perayaan Imlek yang sesuai dengan tradisi orang Tionghoa. Kegiatan makanan bersama ini dinamakan lo hei, mungkin kalau di masyarakat Indonesia disebut botram.
Yang uniknya, saat memakannya, mereka juga sering mengangkat piring setinggi-tingginya yang menyimbolkan sebagai keberuntungan yang membaik.
- Siu Mie
Dalam bahasa Mandarin, makanan khas Imlek ini dikenal sebagai changshou mian yang artinya mi panjang umur.
Sesuai dengan namanya, mi yang satu ini memang ukurannya lebih panjang dari mi pada umumnya. Siu mie sering diolah dengan cara direbus atau digoreng.
Yang menarik dari makanan ini adalah cara menyantapnya, dimana anda harus menyeruput mi ini tanpa terputus. Jika berhasil melakukannya, orang Cina meyakini bahwa kelak akan mendapatkan rezeki yang lancar sepanjang tahun.